Jumat, 19 Juli 2013

Our 2nd Date(By Oh Sae Hee^^)


Title: Our 2nd Date (Not Romantic!)
Genre:Romance , fluff, Comedy (garing, dikit..)
Rating: G
Cast  : Main: You, Lee Taemin (SHINee)
 Lenght: Vignette
Author: Oh Sae Hee
Disclaimer: All the casts except OC are belong to God and their self. Ceritanya 100% buatan author.... So... Don’t Bash n be Plagiator! And don’t forget your Feedback guys!

Note: hadeuh... gk tw knp aku tuh ska bgt sebenernya bukan suka tapi dpt ilhamnya buat ff yang melow, sad,hurt,angst, dan sebangsanya... sampa-sampe ada eonnie aku yg komplein ke aku. Dan eon, aku sekarang berusaha ngebuat ff yang fluff happy ending, romance, dan sebangsanya... semoga suka ya...

dan i’m still in love with Lee Taemin makanya castnya Taem oppa lagi deh...He’s so handsome!!! Plus... pas lagi nari sama nyanyi karismatik bgt! Enjoy Reading and don’t forget your feedback!^^V

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---You POV---
“Yey! Aku menang! Noona kau lambat sekali!” Ujar Taemin bangga sambil berlari-lari dan lompat-lompat kegirangan di puncak bukit. Kami berlomba untuk sampai di puncak bukit terlebih dahulu. Well, aku kalah karena aku seorang yeoja! Sedangkan Lee Taemin?  Dia seorang namja! Tentu saja dia lebih kuat dan cepat dari pada aku!

“Ya! Lee Taemin! Awas kau!” Saat aku berlari menyusulnya menuju puncak bukit, tiba-tiba saja aku tersandung dan itu berhasil membuat kakiku terkilir.

“Aw!” Rintihku saat aku terjatuh ke atas tanah. Taemin pun langsung melihat ke arahku. Tapi, bukannya membantuku atau khawatir dengan keadaanku sekarang, dia malah menertawaiku.

“Omo! Noona! Akukan sudah bilang padamu bahwa kita akan berkencan di puncak bukit! Tapi kenapa kau masih menggunakan sepatu berhak tinggi,huh?”Serunya di tengah tawanya yang menyebalkan itu. Jujur saja aku ingin menjitak kepalanya saat ini, tapi apa daya? Kakiku yang sakit ini menghambatku untuk segera menyusulnya ke puncak sana.

Dia tertawa selama beberapa menit dan aku sungguh kesal dengan kelakuannya itu. Dia pun menghentikan tawanya saat perutnya mulai terasa sakit sambil menyeka air matanya.

“Humph! Baiklah... Aku mengaku bahwa aku lupa Taemin-ah... Kau tahukan bahwa Noonamu yang cantik ini pelupa,huh? Puas kau Lee Taemin!”Kataku di susul dengan tawa penuh bangga miliknya. Sungguh aku ingin memukulinya dengan sesuatu saat ini!

“Bantu aku ke sana! Lee Taemin!” Ujarku kepadanya.

“Bagaimana caranya? Apakah aku harus menyeretmu Noona?” Katanya dengan polos. Aku pun melemparnya dengan sepatuku. Sayangnya lemparanku meleset karena dia langsung menghindar dari sepatu ber-merkku itu.

“Kau ini tidak punya perasaan sama sekali, huh?! Tidak romantis sekali! Gendong aku! Babo!” Kataku penuh emosi kepadanya.

“Tidak mau! Kau ini seperti anak kecil saja Noona, minta di gendong segala! Sebenarnya yang leih tua itu aku atau kamu, huh?” Katanya sambil menjulurkan lidahnya kepadaku.

“Benarkah kau tidak mau menggendongku ke sana? Nanti aku kasih ini loh...Godaku sambil mengangkat sekotak susu pisang dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri. Minuman favorit  Taemin ini pasti akan langsung membuatnya menururti perintahku. Kekekek....#evillaugh.

“Baiklah! Aku akan menggendongmu!” Ujar Taemin sambil berlari menuruni bukit. Setelah itu dia membantuku untuk berdiri.

“Ayo cepat gendong aku!” Perintahku kepadanya. “Tidak akan sampai kau memberikan susu pisangku..” Kata Taemin sambil menjulurkan tangannya kepadaku, meminta susu pisangnya.
“Baiklah... Ini...” Kataku sambil memberikan susu pisang tersebut.

“Gomawo Noona! Kau memang baik dan juga cantik!”Ujar Taemin bahagia. Dia pun segera menancapkan sedotan ke dalam susu pisangnya. Aku langsung tersenyum penuh bangga. Mudah sekali menghasutmu Lee Taemin! Hahahah! #superduperevillaugh

Sambil meminum susu pisang, dia menggendongku ke puncak bukit. Dia menahan badanku dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya dia gunakan untuk memegang kemasan susu pisangnya.

“Gomawo Taeminie!” Ujarku sambil mencubit pipi kanan Taemin. Dia hanya mendesah sambil terus berjalan menuju puncak bukit.

“Noona kau sangat berat sekali! Berat badanmu naik, huh?” Tanyanya sambil memelankan kecepatan langkah kakinya. Dia berpura-pura bahwa dia sedang membawa beban yang sangat berat di punggungnya , padahal akukan tidak seberat itu...

Pletak!

Aku menjitak keningnya di sertai rintihannya. Setelah sampai di puncak bukit dia menjatuhku dengan kasar ke atas tanah dan sekarang aku yang merintih ke sakitan.

“Ya! Lee-” Belum sempat aku menyelesaikan perktaanku Taemin pun memotong perktaanku. Dia berkata, “Cheonma.... Noonaku tersayang..”

“Aish! Dasar kau ini! Tolong ambilkan sepatuku!” Perintahku sambil menunjuk sepatu hak tinggi yang tadi aku lempar kepadanya. Dia mengembungkan pipinya dan mengambilkannya untukku dengan malas-malasan.

“Goma-” Perkataanku kembali tak terselesaikan saat Taemin melempariku dengan sepatu hak tinggiku tersebut.

“Balasan atas perbuatanmu  Noona...” Ujarnya sambil membaringkankan tubuhnya di sebelahku. Aku ingin menjitak keningnya tapi perbuatanku terhenti setelah melihatnya memejamkan matanya sambil tersenyum. Sungguh, saat seperti ini dia sangat tampan. Aku pun hanya terdiam memandangi wajahnya.

Rasanya aku masih tak percaya bisa berpacaran dengan namja yang lebih muda setahun dariku ini. Namja yang selalu menggangguku dan menungguku di tempat kerja part timeku. Namja yang tak pernah menyerah menunggu jawabanku atas perasaannya itu.

Aku pun tertawa kecil saat mengingat hal-hal yang dilakukannya demi mendapatkan perhatianku dan tentu saja hatiku. Dia benar-benar sangat polos dan, jujur saja terlihat bodoh saat itu, tapi di saat itu juga dia sangat tulus melakukan hal-hal itu untukku.

“Mengapa kau tertawa Noona? Seperti orang gila saja tertawa sendiri..” Katanya masih memejamkan matanya.

“Aish! Kau ini!” Kataku dengan nada kesal kepadanya. Dia pun terkekeh. Dan suasana tiba-tiba saja menjadi hening.

“Aku ingat tentang hal-hal yang kau lakukan agar aku menyukaimu... Aku masih tidak percaya bisa menjadi yeojachingumu...” Kataku memecahkan keheningan diantara kami.

“Lagi pula yang kulakukan tidak sespesial dan seromantis yang dilakukan Kim Jong Hyun, ex-namjachingumu Noona...” Jawabnya. Aku pun berpaling ke arahnya dan mendapatinya masih memejamkan matanya. Hanya saja kali ini senyumannya tiba-tiba saja lenyap.

“Kenapa tiba-tiba harus dikaitkan dengan Jong sih?” Kataku kepadanya. Dia pun mendudukan dirinya dan menatap wajahku sambil kedua tangannya memeluk kedua lututnya.

“Noona tadi bilang kalau masih tidak percaya kalau Noona menjadi yeojachinguku, bukan? Noona masih tidak percaya bisa menjadikan aku, namja yang sama sekali tidak termasuk kriteria namjachingumu menjadi namjachingumu... Benar bukan Noona?” Kata Taemin. Sebenarnya dia kenapa sih?

“Mengapa tiba-tiba membahas hal seperti ini sih?”

“Noona hanya menyukai namja yang romantis sajakan? Namja yang selalu punya kejutan untukmu” Ujar Taemin.

“Namja yang seperti Kim Jong Hyun...”Lanjut Taemin sambil memalingkan wajahnya dariku. Aku menatapnya keheranan. Bahkan setelah menjandi yeojachingunya baru kali ini dia membicarakan Jong, aku sangat tahu kalau dia membenci Jong  maka dari itu aku tidak pernah berbicara tentang Jong di depannya.

Rasanya sangat aneh saat di samping Taemin tapi dia hanya berdiam diri, biasanya saat di sampinya pasti dia  mampu membuatku tersenyum bahkan tertawa berkat tingkah, lelucon , dan perkataan polosnya.

Beberapa menit terlewati tanpa adanya pembicaraan di antara kami berdua. Mengapa kencan kedua kami menjadi seperti ini? Aku kira menghabiskan waktu di puncak bukit bersama Taemin akan menyenangkan, tapi suasananya mengapa tiba-tiba menjadi canggung seperti ini?

“Taemin-ah... Kaukan sudah tahu seperti apa kriteria namjachingumu, tapi aku belum tahu kriteria yeojachingumu. Bolehkah Noona tahu seperti apa yeoja itu?” Tanyaku mencoba memecahkan suasana yang semakin canggung.

“Aku tidak tahu Noona....”Katanya masih memandang lurus ke depan. “Menurutku... Yeoja yang seperti Noona...” Lanjutnya dengan polos sambil tersenyum dan mengalihkan pandangnya ke arahku. Aku sedikit terkejut dan menahan tawaku.

Namja ini benar-benar polos sekali... Sekarang aku sangat percaya kalau cinta pertamanya adalah aku.

“Oh... Yeoja seperti aku... Memangnya kenapa?” Kataku disusul tawaku yang sudah tak bisa aku tahan lagi. Apalagi setelah meihat wajahnya yang kebingungan melihatku tertawa.

“Kenapa tertawa sih? Memangnya ada yang lucu dari perkataanku tadi?”Tanyanya dengan  wajah yang masih kebingungan.

“Aniya! Sungguh! Ya, Lee Taemin! Kau belum menjawab pertanyaanku!” Ujarku sambil berusaha menghentikan tawaku.

“Yeoja yang kucintai dengan tiba-tiba seperti Noona... Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu mengapa aku bisa mencintai, Noona...”Jawabnya sambil tersenyum kecil dan menatap mataku dalam. Dan setelah mendengar jawabannya aku pun berhasil berhenti tertawa, tapi sekarang pipiku yang tak bisa berhenti mengganti warna menjadi kemerahan!

“Ah.... Jadi seperti itu...”Kataku sambil mengalikan pandanganku darinya. Aku sangat malu bila Taemin melihat pipiku yang sudah mulai berwarna tak normal ini dan aku tak kuat melihat tatapan Taemin! Jika aku menatapnya terus rasanya jantungku seperti akan keluar dari tubuhku.

Buk!

Aku sangat kaget saat Taemin memelukku dengan erat. Detak jantungku pun semakin menjadi-jadi dan pipiku tambah memerah sekarang. Ini pertama kalinya Taemin memelukku.

“Berhentilah berkata aku tidak romantis Noona... Karena saat kau berkata seperti itu, entah mengapa aku langsung berpikir kau sedang membandingkanku dengan Kim Jong Hyun... Aku tidak suka itu...”Katanya tepat di telingaku.

“Eum... Taemin-ah... Mianhae....”Jawabku pelan. Padahal aku berkata dia tidak romantis hanya untuk main-main saja atau meledeknya saja.... Tak ada maksud sedikit pun untuk membandingkannya dengan Jong. Sungguh.

Jong memang namja yang romantis, aku sangat mengakui itu. Dia selalu punya segudang ide hanya untuk memberiku kejutan. Tapi, suatu hari aku pun akhirnya tahu, kalau ternyata sikap romantis dan kejutan-kejutannya itu dia lakukan untuk yeoja lain, ya.. bisa dibilang dia berselingkuh di belakangku. Aku langsung putus dengannya walaupun masih ada sedikit penyesalan setelah itu.

Aku sering bercerita tentang Jong kepada Taemin  saat aku belum berpacaran dengannya dan suatu hari Taemin pernah mengungkapkan kekesalannya kepadaku karena aku banyak bercerita tentang Jong. Aku memang masih belum bisa melupakannya saat itu dan aku sadar bahwa Taemin cemburu saat itu. Sejak saat itu aku tak pernah bercerita tentang Jong lagi dengannya.

Lima menit masih berlalu dan kami masih berpulakan. Taemin sedari tadi memainkan  rambutku dengan tangan kanannya sedangkan aku masih menikmati hembusan angin yang sejuk dan pelukan Taemin yang hangat.

“Taemin-ah...”Panggilku.

“Eum?” Jawabnya , masih dengan tangan kanannya yang memainkan rambut hitamku.

“Aku tahu kau memang tak seromantis Jong...”Kataku kepadanya. Aku bisa mendengar dia mendengus kesal.

“Tapi... Jong tidak seceria, tidak selucu, dan tidak sepolos seorang Lee Taemin yang selalu membuatku nyaman dan selalu bahagia bila berada di dekatnya...” Bisiku tepat ditelinganya.

“Seorang Lee Taemin tak akan pernah mau melihatmu bersedih Noona! Membuatmu nyaman di dekatku dan bahagia bersamaku adalah tugas utamaku sebagai namjachingumu, Noona!”Dia tertawa bangga dan mengeratkan pelukannya kepadaku. Pipiku pun kembali memerah.

“Saranghae.. Lee Taemin...”Bisikku kepadanya.

Taemin melepaskan pelukannya dan berkata, “Nado... Noona...” Lalu mencubit pipiku pelan dan itu semakin membuat pipiku memerah.

“Omo!Pipimu merah sekali, Noona! Seperti tomat busuk!” Kata Taemin diiringi tawanya.

“Ya! Tomat busuk bewarna hitam bukan merah! Awas kau Lee Taemin!” Kataku sambil melepaskan sepatu hak tinggiku yang masih terpasang sempurna di kaki dan mengangkatnya sambil mengejar Taemin yang sudah terlebih dahulu berlari meninggalkanku.

“Tolong! Ada orang peradaban mengejarku!” Seru Taemin yang masih berlari di depanku.

Awalnya aku mengira kencan keduaku dengannya akan sangat canggung dan tak menyenangkan saat dia mulai membahas tentang mantanku. Seharusnya aku tak berpikiran seperti itu, karena setiap aku menghabiskan waktu dengannya pasti setiap detiknya akan terasa sangat menyenangkan.
***Fin***
p.s:
Hope you enjoy dating with Taemin... maaf ya... fluffnya gak kerasa..... Karena FF ini termasuk yang  pengerjaannya sebentar... heheheh^^

Sampai jumpa di FF Taemin lainnya...^^V


Tidak ada komentar:

Posting Komentar